Daftar Lengkap PJSP QRIS Resmi: Panduan Memilih Terbaik
Memahami Pentingnya PJSP dan Daftar Resmi QRIS di Indonesia
Apa Itu PJSP QRIS? Definisi dan Fungsi Kunci
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) QRIS adalah lembaga yang telah mendapat izin dan diawasi langsung oleh Bank Indonesia (BI) untuk menyediakan layanan pembayaran yang menggunakan standar tunggal Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Fungsi kunci mereka adalah menjamin bahwa setiap transaksi digital menggunakan kode QR di Indonesia berlangsung secara aman, efisien, dan andal. Dengan demikian, PJSP berperan sebagai jembatan antara merchant (penjual) dan berbagai sumber dana pelanggan, mulai dari e-wallet hingga rekening bank. Penggunaan PJSP yang resmi merupakan bukti kepatuhan terhadap regulasi yang menjamin keamanan dan keandalan sistem pembayaran.
Keunggulan dan Jaminan Keamanan Transaksi QRIS Berizin BI
Transaksi yang dilakukan melalui PJSP berizin BI memiliki keunggulan mendasar dalam hal jaminan keamanan dan kepastian hukum. Kepatuhan terhadap regulasi BI, yang fokus pada Keandalan Sistem dan Mitigasi Risiko, memastikan bahwa dana pedagang dan konsumen terlindungi dari risiko siber dan penipuan. Tujuan utama artikel ini adalah menyajikan daftar PJSP QRIS terbaru dan terverifikasi serta kriteria memilihnya untuk membantu pelaku usaha mengoptimalkan efisiensi bisnis. Pemilihan PJSP yang tepat sangat selaras dengan visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang mendorong inklusi dan digitalisasi keuangan secara menyeluruh.
Katalog Resmi: Daftar PJSP Bank dan Non-Bank yang Mendukung QRIS
Adopsi standar pembayaran nasional melalui QR Code Indonesia Standard (QRIS) telah menunjukkan pertumbuhan yang fenomenal. Data terkini menunjukkan bahwa hingga Kuartal III tahun 2025, nilai transaksi QRIS telah melampaui Rp128 triliun, sebuah angka yang mencerminkan kepercayaan publik dan signifikan adopsi pembayaran digital di seluruh Indonesia. Kesuksesan ini tidak lepas dari peran puluhan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia. Daftar resmi PJSP ini dikategorikan menjadi dua jenis utama, yaitu PJSP dari institusi Bank dan PJSP dari institusi Non-Bank.
Untuk memastikan validitas dan akurasi informasi, pembaca disarankan untuk selalu merujuk pada sumber resmi. Anda dapat memverifikasi daftar PJSP QRIS yang sah dan berizin melalui laman resmi Bank Indonesia (BI) atau Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Merujuk langsung ke sumber otoritatif ini menjamin bahwa informasi yang Anda peroleh adalah yang terbaru dan paling kredibel.
PJSP Kategori Bank: Institusi Penyedia Akun Utama
Institusi perbankan merupakan pemain kunci dalam ekosistem QRIS. Perusahaan perbankan yang menjadi PJSP umumnya menawarkan integrasi pembayaran QRIS langsung dengan layanan perbankan inti mereka. Ini adalah keuntungan besar bagi bisnis yang membutuhkan konsolidasi data keuangan, pelaporan transaksi, dan integrasi arus kas yang mulus.
Sebagian besar Bank Umum di Indonesia, baik Bank BUMN maupun Swasta, telah berlisensi sebagai PJSP QRIS. Melalui layanan ini, dana hasil transaksi QRIS dapat langsung masuk ke rekening bank utama merchant tanpa perlu melalui dompet digital perantara, menyederhanakan proses rekonsiliasi. Fokus utama bank adalah memberikan sistem yang andal dan terintegrasi dengan infrastruktur keuangan yang telah mereka miliki.
PJSP Kategori Non-Bank: Dompet Digital dan Fintech Populer
PJSP dari kategori Non-Bank mencakup perusahaan teknologi finansial (fintech) dan penyedia layanan dompet digital. Kelompok ini fokus pada kemudahan dan pengalaman pengguna yang superior, menjadikan pendaftaran dan penggunaan QRIS sangat mudah, terutama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Perbedaan mendasar antara kedua kategori terletak pada flow dana dan layanan tambahan. PJSP Bank seringkali menawarkan layanan perbankan yang lebih luas (kredit, pinjaman, tabungan bisnis), sementara PJSP Non-Bank—seperti berbagai dompet digital populer—menawarkan interface yang lebih user-friendly, notifikasi real-time, dan fitur pemasaran atau loyalty program yang menarik. Meskipun demikian, semua PJSP, baik Bank maupun Non-Bank, tunduk pada standar kepatuhan dan keandalan sistem yang sama ketatnya dari Bank Indonesia, memastikan bahwa setiap transaksi QRIS yang dilakukan melalui platform mereka adalah aman dan terjamin.
Memahami perbedaan fokus dan layanan yang ditawarkan oleh PJSP Bank dan Non-Bank sangat penting dalam membuat keputusan yang tepat, karena pilihan Anda akan memengaruhi efisiensi operasional dan manajemen keuangan bisnis Anda.
Kriteria Memilih PJSP QRIS yang Tepat untuk UMKM dan Bisnis Besar
Memilih Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang tepat merupakan keputusan strategis yang akan memengaruhi efisiensi operasional dan profitabilitas bisnis Anda, baik sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) maupun perusahaan besar. Keputusan ini harus didasarkan pada analisis yang cermat terhadap biaya, fitur teknologi, dan kualitas pelayanan, yang mencerminkan keahlian PJSP tersebut.
Membandingkan Biaya MDR (Merchant Discount Rate) dan Skema Fee Lain
Faktor biaya merupakan pertimbangan utama, terutama bagi UMKM. Komponen biaya terpenting adalah Merchant Discount Rate (MDR), yaitu biaya yang dibebankan kepada merchant untuk setiap transaksi yang berhasil dilakukan. Penting untuk diketahui bahwa Bank Indonesia (BI) telah menetapkan skema MDR berjenjang berdasarkan kategori usaha merchant.
Untuk kategori Usaha Mikro (sesuai definisi regulasi), MDR yang dikenakan adalah yang terendah. Bisnis Anda harus memastikan bahwa PJSP yang dipilih secara akurat mengklasifikasikan kategori usaha Anda dan menerapkan tarif MDR yang sesuai. Kesalahan klasifikasi dapat berdampak signifikan pada margin keuntungan. Untuk memberikan otoritas dan keakuratan informasi, kami menyajikan data skema MDR terbaru (peraturan BI terbaru) dalam format tabel berikut:
| Kategori Usaha | Skema MDR (%) | Catatan Penting |
|---|---|---|
| Usaha Mikro | 0,3% | Tarif terendah untuk mendukung UMKM. |
| Usaha Kecil | 0,7% | Berlaku untuk jenis transaksi reguler. |
| Usaha Menengah & Besar | 0,7% | Sama dengan Usaha Kecil. |
| Transaksi Edukasi | 0% | Ditujukan untuk transaksi pendidikan. |
| Transaksi Khusus (SPBU) | 0,4% | Tarif khusus untuk jenis bisnis tertentu. |
Selain MDR, pastikan Anda menanyakan tentang potensi biaya tersembunyi lainnya, seperti biaya pendaftaran, biaya bulanan (maintenance fee), atau biaya penarikan dana (settlement fee) ke rekening bank Anda. PJSP yang transparan dalam rincian biayanya mencerminkan standar pelayanan yang tinggi.
Kapasitas Integrasi Sistem: API dan Kompatibilitas Akuntansi
Di era digital, kemampuan integrasi sistem menjadi penentu utama dalam memilih PJSP, terutama bagi bisnis yang mengandalkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) atau aplikasi Point of Sale (POS). PJSP terbaik menawarkan Application Programming Interface (API) yang solid dan mudah digunakan (well-documented) untuk memungkinkan integrasi pembayaran QRIS langsung ke sistem kasir atau akuntansi internal perusahaan.
Integrasi ini sangat krusial karena memungkinkan otomatisasi pencatatan transaksi, eliminasi kesalahan input manual, dan peningkatan kecepatan rekonsiliasi keuangan. PJSP dengan kemampuan integrasi yang mumpuni menunjukkan keahlian teknis dalam mendukung kebutuhan operasional yang kompleks.
Selain itu, PJSP terbaik menyediakan fitur-fitur pendukung yang esensial untuk manajemen keuangan yang efisien. Salah satu fitur krusial adalah dashboard real-time yang menyajikan laporan transaksi, status pencairan dana, dan riwayat penjualan secara langsung. Ditambah dengan notifikasi instan atas setiap transaksi yang berhasil, fitur-fitur ini memungkinkan manajemen arus kas yang akurat dan cepat, meminimalkan risiko selisih dana, dan memberikan kontrol penuh atas keuangan bisnis Anda.
Aspek Keandalan: Memastikan Keamanan dan Kualitas Pelayanan PJSP
Memilih Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang terpercaya bukan hanya tentang biaya, tetapi juga tentang jaminan bahwa setiap transaksi aman, data pelanggan terlindungi, dan sistem selalu siap beroperasi. Kepercayaan (Trust) yang solid dibangun di atas keandalan operasional, kualitas layanan, dan kepatuhan yang ketat terhadap regulasi perbankan di Indonesia. Bisnis yang mengutamakan mitra dengan standar operasional yang tinggi menunjukkan Expertise (Keahlian) dalam manajemen risiko dan operasional.
Standar Keamanan Sistem dan Mitigasi Risiko Transaksi
Semua PJSP resmi yang terdaftar dan diizinkan oleh Bank Indonesia (BI) wajib memenuhi persyaratan ketat yang mencakup serangkaian langkah Keandalan Sistem dan Mitigasi Risiko. Persyaratan ini dirancang untuk memastikan perlindungan konsumen secara menyeluruh, mulai dari pencegahan fraud hingga jaminan ketersediaan layanan 24/7. Kepatuhan ini adalah fondasi dari setiap sistem pembayaran yang berfungsi baik di Indonesia.
Sebagai contoh nyata dari pentingnya kepatuhan regulasi, Bank Indonesia secara berkala menerbitkan laporan mengenai keamanan sistem pembayaran, menegaskan bahwa kepastian operasional dan integritas data adalah non-negosiable. Laporan tersebut berulang kali menyoroti bahwa PJSP yang beroperasi harus memiliki arsitektur sistem yang redundan dan teruji, mampu menangani volume transaksi yang tinggi tanpa downtime yang signifikan, serta memiliki protokol Business Continuity Plan (BCP) yang kuat. Hal ini menjamin bahwa bisnis Anda tidak akan kehilangan pendapatan akibat gangguan teknis yang tidak terduga. Memilih PJSP dengan rekam jejak kepatuhan yang konsisten memberikan ketenangan pikiran bahwa transaksi Anda berada di bawah pengawasan otoritas tertinggi dan dikelola oleh ahli sistem pembayaran (Authoritativeness).
Dukungan Pelanggan (Customer Support) dan Penanganan Sengketa
Kualitas layanan dukungan adalah indikator utama Keahlian dan keandalan sebuah PJSP. Dalam dunia pembayaran digital yang bergerak cepat, masalah teknis, seperti gagal transaksi atau sengketa pembayaran, bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, PJSP terbaik harus menyediakan layanan dukungan pelanggan 24/7 yang responsif dan berpengetahuan.
Dukungan yang baik mencakup berbagai saluran—mulai dari call center hingga live chat—dan memiliki waktu respons yang singkat. Lebih penting lagi, PJSP harus memiliki proses pengembalian dana (refund) yang transparan dan terstruktur untuk penanganan sengketa (dispute resolution). Kejelasan dalam mekanisme ini, termasuk durasi maksimal penyelesaian sengketa sesuai regulasi BI, menunjukkan komitmen PJSP terhadap keadilan dan perlindungan hak-hak merchant maupun pelanggan. Ketika terjadi perbedaan antara jumlah dana yang diterima dengan laporan transaksi, PJSP dengan sistem pelaporan yang canggih dan tim dukungan yang terlatih mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat, meminimalkan kerugian waktu dan keuangan bagi bisnis Anda. Kecepatan dan transparansi ini adalah bukti nyata dari Expertise (Keahlian) sebuah PJSP dalam memberikan pelayanan yang unggul.
Langkah-Langkah Praktis Pendaftaran Merchant QRIS melalui PJSP
Setelah memahami kriteria pemilihan dan aspek keandalan, kini saatnya masuk ke tahapan paling praktis: pendaftaran merchant (pedagang) untuk mendapatkan kode QRIS resmi. Proses ini sengaja dirancang oleh Bank Indonesia dan industri sistem pembayaran agar dapat diakses oleh berbagai skala usaha, dari pedagang kaki lima hingga bisnis korporasi besar.
Persyaratan Dokumen: Perorangan vs Badan Usaha
Langkah pertama yang paling krusial adalah memastikan semua persyaratan dokumen telah terpenuhi. Kelengkapan ini menentukan kecepatan proses verifikasi Anda.
- Untuk Usaha Perorangan/UMKM Mikro: Dokumen yang dibutuhkan umumnya lebih sederhana. Anda cukup menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik usaha, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) (jika ada), foto tempat usaha, dan foto diri/selfie. Kategori usaha mikro (dengan omzet tahunan hingga Rp300 juta) mendapatkan keringanan biaya Merchant Discount Rate (MDR) terendah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
- Untuk Badan Usaha (CV, PT, Koperasi): Persyaratan menjadi lebih formal untuk menjamin legalitas dan kepatuhan. Selain KTP dan NPWP pengurus, Anda wajib menyertakan Akta Pendirian, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Nomor Induk Berusaha (NIB) yang masih berlaku, serta dokumen pendukung lain seperti rekening koran perusahaan.
Pastikan semua dokumen ini scan atau copy-nya dalam kondisi jelas dan terbaca.
Proses Verifikasi, Penerbitan NMID, dan Aktivasi QRIS
Proses pendaftaran QRIS mengikuti alur baku yang ditetapkan oleh regulator. Langkah 1: Kunjungi kantor cabang atau laman pendaftaran online PJSP yang dipilih dan lengkapi formulir pendaftaran merchant. Hampir semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) besar saat ini menyediakan opsi pendaftaran daring yang cepat dan mudah diakses melalui aplikasi atau situs web resmi mereka.
Tahap selanjutnya adalah proses verifikasi. Verifikasi ini dilakukan oleh tim internal PJSP. Prosedur pendaftaran ini, sebagaimana diuraikan secara rinci pada laman resmi Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), memastikan bahwa setiap calon merchant memenuhi standar kepatuhan regulasi dan anti pencucian uang. Kepatuhan ini menunjukkan tingkat Authoritativeness (Otoritas) yang tinggi dari seluruh ekosistem pembayaran di Indonesia. Verifikasi mencakup pengecekan keabsahan dokumen dan, untuk beberapa kasus, kunjungan fisik ke lokasi usaha.
Setelah dokumen Anda tervalidasi dan disetujui, PJSP akan memproses penerbitan Merchant ID (NMID). NMID adalah identitas unik yang diterbitkan oleh PJSP setelah proses verifikasi, dan merupakan kode pengenal yang wajib ada pada setiap transaksi. Ini sangat penting untuk pencairan dana dan pelaporan transaksi Anda ke sistem pembayaran. NMID memastikan dana yang dibayarkan pelanggan masuk ke rekening yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah terakhir adalah Aktivasi QRIS. Setelah NMID diterbitkan, kode QRIS fisik atau digital Anda akan dicetak atau dikirimkan. Setelah kode tersebut aktif di sistem, Anda dapat langsung menerima pembayaran dari semua aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS (seperti mobile banking dan dompet digital). Proses ini biasanya memakan waktu antara 1 hingga 7 hari kerja, tergantung pada kelengkapan dokumen dan kecepatan verifikasi PJSP.
Inovasi Terbaru: Memanfaatkan Layanan Tambahan dari PJSP (QRIS Tuntas, dll.)
Penggunaan QRIS bukan hanya terbatas pada pembayaran di merchant saja. Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang inovatif terus mengembangkan fungsionalitas QRIS, didorong oleh inisiatif Bank Indonesia (BI), untuk meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi sistem pembayaran nasional. Layanan tambahan ini memberikan nilai lebih bagi pengguna dan bisnis, melampaui transaksi jual beli konvensional.
Mengenal QRIS Tuntas: Fitur Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai
QRIS Tuntas adalah terobosan terbaru dari Bank Indonesia yang memungkinkan masyarakat melakukan tiga fungsi dasar perbankan—tarik tunai, transfer, dan setor tunai—hanya dengan menggunakan kode QRIS. Inovasi ini secara fundamental mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan layanan keuangan.
Fitur ini dirancang untuk mendukung inklusi keuangan, terutama bagi masyarakat di daerah yang minim akses ke kantor cabang bank atau mesin ATM. Dengan QRIS Tuntas, masyarakat kini dapat melakukan transfer antar PJSP yang berbeda (misalnya dari satu aplikasi dompet digital ke aplikasi e-wallet lain) atau menyetor uang tunai melalui agen atau merchant yang ditunjuk. Pemanfaatan teknologi ini oleh PJSP memungkinkan masyarakat melakukan tarik tunai, transfer, dan setor tunai menggunakan QRIS, sebuah inisiatif penting dari Bank Indonesia untuk memperluas jangkauan layanan keuangan.
Sebagai bukti keberhasilan dan relevansi inovasi ini, data menunjukkan bahwa adopsi QRIS di Indonesia telah mencapai titik yang signifikan. Menurut laporan dari berbagai sumber terpercaya seperti Bank Indonesia dan GoodStats, jumlah pengguna QRIS di Indonesia telah menembus angka 58 juta di Kuartal III 2025. Angka pertumbuhan yang masif ini membuktikan bahwa layanan tambahan, seperti QRIS Tuntas, bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan komponen inti dalam ekosistem pembayaran digital nasional.
Open API QRIS: Integrasi Canggih untuk Skala Bisnis Lebih Luas
Bagi merchant atau perusahaan dengan skala besar, efisiensi operasional sangat bergantung pada kemampuan sistem mereka untuk berkomunikasi satu sama lain. Di sinilah peran Open API (Aplikasi Pemrograman Antarmuka Terbuka) dari PJSP menjadi sangat krusial.
Pemanfaatan Open API oleh PJSP memungkinkan bisnis mengintegrasikan pembayaran QRIS secara langsung dan mulus ke dalam sistem internal mereka, seperti sistem Enterprise Resource Planning (ERP) atau aplikasi Point of Sale (POS) kasir yang sudah ada. Integrasi ini menghilangkan kebutuhan untuk melakukan rekonsiliasi manual atau beralih antar aplikasi, sehingga proses akuntansi dan pencatatan transaksi menjadi otomatis dan jauh lebih akurat.
PJSP yang menawarkan Open API dengan dokumentasi yang baik memberikan keahlian teknis yang dibutuhkan bisnis untuk menciptakan pengalaman pembayaran yang disesuaikan (customized). Misalnya, bisnis dapat secara otomatis memicu faktur digital, memperbarui inventaris secara real-time, atau bahkan menyesuaikan penawaran diskon berdasarkan data transaksi historis. Tingkat integrasi yang canggih ini adalah ciri khas layanan PJSP dengan tingkat Expertise dan Authoritativeness tinggi, memastikan bahwa solusi pembayaran yang ditawarkan tidak hanya aman, tetapi juga mampu diskalakan sesuai pertumbuhan perusahaan.
Pertanyaan Umum Seputar PJSP dan Pendaftaran QRIS
Q1. Apakah setiap merchant harus mendaftar ke semua PJSP?
Tidak, merchant hanya perlu mendaftar ke salah satu Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) resmi untuk dapat menerima semua jenis pembayaran melalui QRIS. Setelah proses pendaftaran dan verifikasi selesai, merchant akan menerima satu kode QRIS dan Nomor Merchant ID (NMID) yang bersifat interoperable. Artinya, satu kode QRIS tersebut sudah kompatibel untuk menerima pembayaran dari seluruh aplikasi uang elektronik atau mobile banking yang telah memiliki izin dari Bank Indonesia (BI).
Mekanisme ini dirancang untuk kemudahan dan efisiensi. Fokuskan upaya Anda pada pemilihan satu PJSP yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis—misalnya, dari segi biaya Merchant Discount Rate (MDR), kecepatan pencairan dana, atau kualitas layanan pelanggan. Sistem tunggal ini merupakan manifestasi dari standar nasional yang menjamin keterpercayaan dan keseragaman dalam ekosistem pembayaran digital di Indonesia.
Q2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk aktivasi QRIS setelah mendaftar?
Proses aktivasi QRIS, yang mencakup verifikasi dokumen hingga penerbitan Nomor Merchant ID (NMID) dan kode QRIS, umumnya membutuhkan waktu antara 1 hingga 7 hari kerja.
Lama waktu ini sangat tergantung pada dua faktor utama: kelengkapan dokumen yang diserahkan oleh merchant dan proses verifikasi internal yang dilakukan oleh PJSP terkait. Agar proses berjalan cepat, pastikan semua persyaratan (seperti KTP, NPWP, dan izin usaha jika ada) sudah lengkap dan valid saat pendaftaran online atau di kantor cabang. Keahlian dan efisiensi operasional PJSP memainkan peran penting; sebagian besar PJSP besar dengan sistem yang terintegrasi mampu memproses permohonan dalam waktu yang lebih singkat.
Kesimpulan Akhir: Memaksimalkan Potensi Pembayaran Digital dengan PJSP Terbaik
Tiga Poin Kunci dalam Memilih PJSP QRIS
Adopsi Kode QR Indonesia Standard (QRIS) telah menjadi keharusan bagi bisnis di Indonesia. Namun, keberhasilan implementasi ini sangat bergantung pada pemilihan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang tepat. Sepanjang pembahasan ini, terlihat jelas bahwa kunci keberhasilan adopsi QRIS terletak pada pemilihan PJSP yang menawarkan biaya kompetitif, keandalan sistem teruji, dan dukungan teknis yang superior.
Saat membuat keputusan akhir, pastikan Anda memprioritaskan:
- Struktur Biaya Transparan: Fokus pada skema Merchant Discount Rate (MDR) yang sesuai dengan kategori usaha Anda (terutama UMKM) untuk menjaga margin keuntungan.
- Keamanan dan Stabilitas Sistem: Pilih PJSP yang dikenal dengan kepatuhan regulasi ketat Bank Indonesia dan memiliki rekam jejak sistem yang minim down-time, mencerminkan tingkat Expertise (Keahlian) tinggi dalam operasional.
- Layanan Dukungan Pelanggan: Aksesibilitas layanan dukungan 24/7 adalah indikator penting Trust (Kepercayaan), terutama untuk penanganan masalah transaksional yang mendesak.
Langkah Berikutnya: Mulai Terima Pembayaran QRIS Hari Ini
Pemilihan PJSP bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan digitalisasi bisnis Anda. Dengan PJSP yang tepat, Anda tidak hanya memfasilitasi transaksi, tetapi juga membuka pintu untuk efisiensi operasional dan analisis data yang lebih baik.
Sebagai Actionable Step, Tindakan Selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah Segera cek daftar PJSP resmi yang telah disajikan, bandingkan layanannya (terutama MDR dan fitur seperti dashboard dan API), dan mulai proses pendaftaran merchant Anda hari ini untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan bisnis Anda. Dengan demikian, Anda dapat segera menikmati manfaat penuh dari sistem pembayaran non-tunai yang aman dan terstandardisasi.